Buat Anda yang suka makan di rumah makan atau restoran, berita soal
'makan habis Rp 1 juta di Anyer' yang heboh di sosial media Facebook,
bisa jadi pelajaran agar lebih berhati-hati dalam memilih restoran.
Seorang pengguna Facebook baru saja mengunggah sebuah bon atau kwitansi
pembayaran makanan yang diakuinya berada di sebuah restoran di Anyer. Di
kwitansi itu ada tujuh menu makanan dan minuman yang dipesan. Namun,
harga tiap makanan terbilang mahal.
Dua ikan bakar dihargai Rp 400 ribu, 1 cumi saos tiram Rp 180 ribu, 3
cah kangkung Rp 200 ribu, 1 baso sapi Rp 20 ribu, 2 nasi putih Rp 90
ribu, 2 lalap+sambal Rp 30 ribu, dan 1 es teh manis Rp 80 ribu. Jumlah
total yang harus dibayar oleh pemesan adalah Rp 1 juta.
"Hati-hati makan di "rumah makan" sekitaran pantai Anyer. Baru kali ini
makan sampai sejuta. Mending eksklusif, kaya warung pecel ayam. Bakso
semangkok harganya ckck. bakso kecil-kecil gitu aja," demikian tulis
pemilik akun Facebook bernama Dewi Kabisat Andriyani di bawah unggahan
kwitansi seperti dikutip Dream.co.id dari laman Merdeka.com, Jumat 5
September 2014.
Meski demikian, tak ada keterangan nama rumah makan atau restoran yang
dimaksud. Hingga pukul 00.57 WIB, foto itu sudah di-share 2.081 orang.
Postingan itu langsung mendapatkan banyak respon dari nitezen. Banyak
dari berpendapat harga yang harus dibayar tidak masuk akal jika melihat
dari makanannya. Ada juga
yang penasaran dengan resto tersebut, agar tidak menjadi 'korban' ketika jalan-jalan ke Anyer.
Kasus seperti ini bukanlah hal baru. Dulu juga sempat ramai di sosial
media soal pedagang makanan di sekitaran PRJ, Kemayoran menggetok harga
ke konsumen. Modusnya dengan tidak mencatumkan harga.
Agar Tak Tertipu
Memang jika perut sudah lapar, tentu kita tidak terpikir lagi untuk memilih-milih restoran, yang terpenting perut bisa terisi.
Nah, jika sudah seperti ini usahakan tetap memeriksa daftar harga. Jika
restoran tidak mencantumkannya di daftar menu, ada baiknya langsung
ditanyakan ke pelayan.
Dengan begitu Anda bisa terhindar kenakalan si pemilik restoran yang mematok harga sesuka hati begitu selesai makan.
"Kita mengimbau wisatawan agar masuk ke rumah makan yang mencantumkan
lengkap menu beserta harga, kalau tidak, ada jangan makan di situ," kata
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI), Serang,
Hardomo mengimbau.
Hardomo mengaku pihaknya telah memberi masukan kepada dinas terkait
untuk membuat peraturan agar rumah makan di Anyer mencantumkan lengkap
menu dan harga.
"Kita sudah memberikan masukan kepada dinas terkait, dan sejumlah rumah
makan sempat melakukannya. Tapi kami dari asosiasi tidak mengontrol
lagi. Karena itu tugas dinas terkait, entah dinas pariwisata ataupun
dinas perdagangan," ujar Hardomo. (Ism)
0 komentar :